Ini adalah cerita mahasiswa Indonesia di Australia.
Suatu pagi, kami menjemput seorang klien di bandara. Klien itu sudah tua (mungkin kisaran 60 thn) dan berjenis kelamin laki-laki. Beliau adalah pengusaha yang berasal dari Singapura. Lalu beliau bercerita dengan logat bicara gaya melayu dan inggris tentang pengalaman-pengalaman hidupnya kepada kami yang masih muda. Berikut ini cerita beliau :
Copas dari postingan teman di Facebook pada tanggal 1 November 2011, jam 6.40 am dan ditampilkan di blog ini dengan mengalami proses editing agar mudah dibaca. Mohon di-share ke seluruh Indonesia agar dapat menjadi motivasi kemajuan bangsa.
Suatu pagi, kami menjemput seorang klien di bandara. Klien itu sudah tua (mungkin kisaran 60 thn) dan berjenis kelamin laki-laki. Beliau adalah pengusaha yang berasal dari Singapura. Lalu beliau bercerita dengan logat bicara gaya melayu dan inggris tentang pengalaman-pengalaman hidupnya kepada kami yang masih muda. Berikut ini cerita beliau :
"Your country is so rich. Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia. Everything can be found here in Indonesia, you don't need the world. Mudah saja, Indonesia adalah paru - paru dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. DUNIA YANG BUTUH INDONESIA ! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia. 500.000 Orang Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan. Dapat dibayangkan uang yg masuk ke kami. Apartemen - apartemen terbaru kami yang beli adalah orang - orang Indonesia. Tak peduli harga selangit, semuanya laku. Lihatlah rumah sakit kami. Banyak orang Indonesia yg berobat di sana. Tahukah kalian bagaimana paniknya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, sangat panik. Sangat terasa bahwa we are nothing. Tahukah kalian bahwa padta Agustus kemarin (copas tahun 2011 - red) dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia. Kalian di Indonesia dengan mudah dapat beras. Lihatlah pula negara kalian, air bersih di mana - mana. Bandingkan dengan negara kami, air bersih pun kami beli dari Malaysia.
Saya pergi ke Kalimantan pun dalam rangka bisnis pasir. Pasir di Kalimantan mengandung permata. Terlhiat glitter ketika tekena sinar matahari. Penambang menjual kepada dengan harga Rp 3.000/kg ke Pabrik China. Lalu Pabrik China tersebut menjual kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya melihat ini sebagai peluang. KALIAN HARUSNYA SADAR BAHWA NEGARA - NEGARA LAIN SELALU TAKUT MENG - EMBARGO INDONESIA !
INDONESIA MEMILIKI SEGALANYA. Mereka takut seandainya kalian menjadi mandiri. Makanya tidak di - embargo.
HARUSNYA KALIANLAH YANG MENG - EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani - petani kalian sendiri, belilah tekstil dan garmen dari pabrik - pabrik kalian sendiri. Tak perlu impor kalau mampu memproduksi sendiri.
JIKA KALIAN MAMPU MANDIRI DAN MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD !!"
Copas dari postingan teman di Facebook pada tanggal 1 November 2011, jam 6.40 am dan ditampilkan di blog ini dengan mengalami proses editing agar mudah dibaca. Mohon di-share ke seluruh Indonesia agar dapat menjadi motivasi kemajuan bangsa.
